FAKTA MANUSIA

SEJENAK MENGINGAT
 Oleh VE HANDOJO

M


aaf Saya Tidak
Dari sejuta kata maaf yang sering kita ucapkan, berapa banyak sih yang benar – benar tulus? Jangan – jangan kata maaf sudah turun derajat jadi sekedar basa – basi. Minta maaf adalah sebuah seni yang terancam kepunahannya. Sama seperti “I Love You”, orang juga sering asal sebut  “I’m Sorry” tanpa hati. Lebih parah lagi hal ini justru sering terjadi diantara orang – orang dekat dengan kita. Minta maaf kepada seorang teman (apalagi keluarga, orang tua, atau anak sendiri) terasa jauh lebih sulit dari pada mengakui kejahatan yang kita lakukan ke orang yang kita benci
Mari berpikir sejenak sebelum mengucapkan slogan mohon maaf lahir batin dihari lebaran nanti ataupun dihari – hari non lebaran.
“I’m Sorry” = “Maafkan saya!”
Pada praktik sehari – harinya, lidah sering terasa kaku untuk mengucapkan saya minta maaf, apalagi maafkan saya. Rasanya lebih asyik atau cool kalau pakai Bahasa Inggris, “Sorry ya” atau “I’m So So So Sorry!”
Padahal kata ”Sorry” punya arti yang berbeda dengan “Maaf”. Kata Sorry lebih banyak mengandung makna merasa tidak enak, merasa sedih, menyesal, atau bahkan merendahkan, seperti “I feel sorry for you” dengan wajah supersinis. Kata Sorry tidak mengandung makna mengakui kesalahan dan berjanji tidak mengulanginya lagi.
Jangan biarkan rasa kaku di lidah menghalangi Anda untuk menyampaikan penyesalah dengan kosa kata yang benar, maaf atau apology kalau mau tetap terkesan cool.
Saya minta maaf titik - Saya minta maaf ya. Tidak sengaja! Atau maaf, saya terlambat karena jalanan macet sekali! Sama artinya dengan kalimat bukan salah saya, tapi salah kamu atau orang lain!
Minta maaf adalah minta maaf. Titik. Alasan tidak perlu muncul karena tidak diminta. Minta maaf harus diucapkan dengan mata menatap Anda, bukan kelangit – langit atau sambil menghitung ubin di lantai.
Kalau dalam percakapan santai dengan teman dekat Anda, tiba – tiba Anda mengucapkan satu kata saja yang menyinggung perasaannya, itulah waktunya anda minta maaf,” Maaf, saya mengungkit masa lalu”, misalnya atau “Maaf, saya terlalu kasar”. Bukan, “Maaf, saya kelepasan!” Apalagi “Maaf, saya lupa kalau kamu orangnya sensi.”
Kalau mau memperpanjang kalimat permintaan maaf Anda, maka jangan dengan alasan, tapi penjabaran yang deskriptif tentang permintaan maaf Anda itu sendiri. Contoh kalimat : “Maaf, saya barusan ngomongin kamu ke mantan kamu”, atau “My apology for just stabbing you from the back.”
Alasan Bukan Alasan - Tentunya dalam banyak kasus permintaan maaf Anda akan dijawab dengan pertanyaan “Kenapa kamu melakukan hal itu?” Hati – hati menjawabnya. Ada alasan, ada juga alasan. Ada reason, ada juga excuses. “Maaf saya terlambat, karena jalanan macet” adalah permintaan maaf plus alasan. Jalanan di Jakarta memang sealu macet. Kalaupun ada kemacetan yang disebabkan oleh sebuah kejadian yang tidak terduga, ada kecelakaan di Sudirman misalnya, atau hujan badai tiba – tiba seharusnya. Anda sudah memberitahukan hal itu saat kejadian itu benar – benar sedang menimpa Anda. Teknologi handphone sudah ada sejak lebih dari sepuluh tahun yang lalu kan?
Excuses will only make things worse. Dari pada, saya lakukan itu karena saya jatuh cinta dengannya, beres.
Minta Maaf Tidak Bisa Borongan - Kami minta maaf kalau ada kekurangan apa pun, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja adalah kalimat yang hanya diucapkan oleh seorang pembawa acara atau sejenisnya. Diantara teman, apalagi keluarga, tidak ada permintaan maaf yang borongan. Mohon maaf lahir batin atas kesalahan masalah hingga keakarnya. Jujur saja : kalau ada sepupu yang pernah menyakiti hati Anda, lantas baru minta maaf secara borongan di hari lebaran, apakah masalah sudah terasa tuntas dan tidak mengganjal lagi?
Pada kenyataannya, maaf – memaafkan harus menjadi gaya hidup sehari – hari. Jangan bersudah di awal tahun, lantas menunggu lebaran selanjutnya untuk meminta maaf. Apa gunanya?
Siap Terima Hukuman - Anda harus memberikan ruangan selega – legannya untuk orang yang Anda kecewakan untuk menghukum Anda. Anda tidak boleh memilih hukuman Anda. Kalau dulu Anda pernah terlalu sibuk untuk menjenguk orang tua di rumah sakit, tutup permintaan maaf Anda demgan saya bisa mengerti kalau sekarang ibu enggan menerima kehadiran saya di sini.
Dalam banyak kasus, orang yang Anda kecewakan akan membutuhkan waktu untuk berdamai dengan dirinya sendiri dulu. Silahkan beri dia ruang dalam jangka waktu yang wajar – seminggu, dua minggu, ataupun satu bulan. Setelah itu, bolehlah anda mengajaknya ngupi – ngupi.
Dalam sedikit kasus, teman anda akan menjatuhkan hukuman yang tidak masuk akal. Kamu harus pergi dari kehidupan saya, pindah ke luar kota, cari pekerjaan baru! Misalnya. Ingatlah bahwa walaupun, misalnya Anda sudah tidur dengan suaminya selama sepuluh tahun belakangan ini, bukan berarti nyawa dan hidup Anda di genggaman orang lain. Masih ada Tuhan kok! Anda harus menolak hukuman yang tidak masuk akal itu dengan tegas tanpa menyebabkan konflik baru antara Anda dengan dirinya. “Sorry ( bukan maaf) kalau untuk itu, saya tidak bisa”. Titik.
It’s okey, but it’s not right - Bagaimana kalau ada yang minta maaf pada Anda? Jawaban paling gampang dan terdengar asyik adalah “it’s okey!” Padahal belum tentu hati Anda oke – oke saja. Jangan remehkan usaha orang meminta maaf kepada Anda dengan jawaban yang basa - basil lho!
Kurang tepat juga kalau Anda menjawab, “Lupakan saja, deh!” Lho, ia tidak akan bisa melupakan kesalahannya. Paling ideal adalah “saya terima permintaan maafnya”, atau “apology accepted!” Sambil senyum damai.
To forgive is (not) to forget - Ada yang percaya bahwa memaafkan berarti melupakan. Ada juga yang menganggap kalimat itu omong kosong belaka. Anda termasuk yang mana? Apapun pilihan Anda, jangan lupa bahwa orang lain tidak selalu setuju dengan Anda. To forgive is (not) to forget adalah masalah prinsip pribadi yang tidak bisa dipaksakan ke siapa – siapa.
Kalau ada orang yang sudah memaafkan tapi masih sering mengungkit – mengungkit kesalahan Anda dan Anda tidak bisa terima hal itu, maka yang paling tepat adalah menjauh darinya. Begitu juga kalau Anda sudah memaafkan orang dan melupakan kesalahan itu, tapi ia masih terus menerus mengulanginya. Air dan minyak tidak mungkin bersatu.
Mungkin Anda saat pertama kali mempraktikan seni minta maaf. Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan saat Anda pertama kali mengungkapkan cinta. Pasti aneh, pasti malu – malu, pasti takut ditolak. Namun, begitu kata – kata itu sudah keluar apapun jawaban yang Anda terima nantinya hati jadi lega. Jadi, jangan ragu! Apa ruginya bercanggung – canggung ria selama beberapa menit demi perdamaian jangka panjang dengan teman baik, suami, anak, orang tua atau tetangga?.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Surat Lamaran Kerja dan CV. dalam bahasa Inggris

Sambutan Motivasi

Semangat Kebangsaan